Font Re-Size
Ada sebuah kisah tentang Yan Shu dalam buku Mencius. Ketika Yan Shu masih muda, dia bekerja di istana Zhang Zhibai, menjadi seorang tokoh yang menonjol. Raja memanggil Yan ke istana dalam ujian khusus bagi para pejabat-untuk menentukan kedudukan. Setelah melihat soal dalam ujian, Yan Shu berkata, "Yang Mulia, saya baru saja menggunakan topik ini untuk sebuah puisi sepuluh hari yang lalu – bahkan saya masih ada catatannya. Saya mohon soal baru." Raja menghargai kejujurannya.
Saat Yan Shu menjabat sebagai pejabat pemerintah, negara aman, sehingga semua pejabat diizinkan untuk menikmati hiburan - semua restoran dan klub dilengkapi dengan ruanganVIP tertutup menggunakan tirai tebal, sehingga para pejabat dapat menikmati hiburan sepuasnya. Saat itu, Yan Shu sangat miskin, tidak mampu membayar biaya hiburan. Sebaliknya, ia tinggal di rumah dan belajar dengan saudara-saudaranya. Suatu hari, ketika kaisar memilih pejabat resmi Istana Timur tempat kediaman putra mahkota, rumor keluar dari istana kerajaan bahwa kaisar telah mengangkat Yan Shu, dan menteri-menteri lain tidak tahu alasannya. Pada hari ketika para menteri hadir di istana, sang kaisar menjelaskan, "Akhir-akhir ini, saya telah mendengar bahwa semua menteri telah banyak bersenang-senang kecuali Yan Shu, tinggal di rumah belajar dengan saudara-saudaranya. Sangat bijaksana dan hemat, dia memiliki kualifikasi menjadi pejabat di Istana Timur. "
Setelah pertemuan resmi, Yan Shu minta izin untuk bertemu kaisar. Dengan jujur dan lurus Yan Shu menjawab, "Yang Mulia, bukan karena saya tidak suka hiburan, sebab saya tidak punya uang untuk mengejar itu." Raja sangat kagum, karena ia tahu Yan Shu akan menjabat dengan kejujuran.
Karena ketulusan dan kesetiaannya, Yan Shu dipromosikan ke posisi penting pada masa Dinasti Song Utara dan menjadi orang yang sangat kaya.
Dalam budaya tradisional Tiongkok, orang-orang yang setia, tulus mulia akan mendapat penghormatan.
Konfusius berkata, "Orang-orang tanpa ketulusan dan kesetiaan tidak dapat dipercaya."
Dalam buku Daxue (The Great Learning), ada ungkapan-ungkapan seperti: "Ketulusan, pikiran lurus, menempa diri, membina keluarga, memerintah negara, dunia aman."
Dalam buku Zhong Yong (The Doctrine of the Mean) ada sebuah ungkapan: " Ketulusan adalah sifat mulia seseorang yang sangat penting.”
Sarjana Zhuxi menulis: "Ketulusan adalah dasar dari lima standar moral serta dasar dari segala hal."
Dengan meniti hakekat tiap perkara dapat cukuplah pengetahuannya; dengan cukup pengetahuannya akan dapatlah mengimankan tekadnya; dengan tekad yang beriman akan dapatlah meluruskan hatinya; dengan hati yang lurus akan dapatlah membina dirinya; dengan diri yang terbina akan dapatlah membereskan rumah tangganya; dengan rumah tangga yang beres akan dapatlah mengatur negerinya; dan dengan negeri yang teratur akan dapat dicapai damai di dunia.
AJARAN BESAR BAB UTAMA : 5
sumber : disini
Please write a comment after you read this article. Thx..!!
1 comments:
apa kah masih ada yg sperti itu d jaman skr???
Post a Comment