Pada masa Dinasti Qin ada seorang pelajar bernama Qin yang memiliki kegemaran mengumpulkan barang-barang antik. Begitu ia mendengar suatu benda dari zaman kuno, ia pasti membelinya dengan biaya berapapun. Suatu hari, seseorang membawa tikar usang ke rumahnya dan berkata, "Apakah Anda pernah melihat tikar ini sebelumnya? Ini bukan tikar usang biasa, tikar ini pernah digunakan Konfusius sebagai alas duduk!" Mendengar itu Qin sangat senang dan segera menukar tanah miliknya yang ada di sekitar rumahnya dengan tikar usang tersebut.
Beberapa saat kemudian, di rumahnya datang lagi seseorang dengan membawa tongkat antik dan menawarkan tongkat tersebut kepadanya, "tongkat ini digunakan oleh salah satu kaisar pada masa Dinasti Zhou! Dan lebih tua ratusan tahun dari tikar yang digunakan oleh Konfusius! Berapa banyak Anda bersedia membayarnya? " kata pedagang itu. Qin yang terpelajar ini memegang tongkat dan tidak bisa menahan diri untuk segera membelinya. Sambil mengertakkan gigi, ia mengeluarkan semua barang-barang berharga mliknya dan menukarkan dengan tongkat ini.
Tidak berselang beberapa menit, datang lagi orang ketiga kerumahnya, dengan memperlihat mangkuk tua. Orang itu berkata "Dibandingkan mangkuk tua ini, tikar dan tongkat Anda itu tidak ada apa-apanya, bahkan tidak bisa dianggap sebagai barang antik. Mangkuk tua ini dibuat pada Dinasti Xia, dan semua orang tahu bahwa Dinasti Xia lebih awal ratusan tahun dibandingkan usia kedua benda tersebut! " Jadi Qin tidak punya pilihan lain kecuali menukar harta terakhirnya yaitu rumah miliknya dengan mangkuk antik tersebut. Qin yang terpelajar akhirnya tidak memiliki apapun kecuali ketiga barang antik tersebut.
Akhirnya setiap hari, Qin yang terpelajar membawa tikar usang bekas dipakai Konfusius, tongkat kaisar dari Dinasti Zhou dan mangkuk tua dari Dinasti Xia, Dia meminta-minta makanan dari orang-orang di sepanjang jalan.
Saya kira cerita ini sering kita dengar. Banyak orang yang tidak bisa menjaga keseimbangan keuangan mereka dengan baik, antara menikmati hidup (mengeluarkan uang untuk hal-hal yang mereka sukai) dengan mengelola uang dengan bijaksana.
Apa yang kita sadari dari cerita diatas adalah ketika Qin yang terpelajar sangat menyukai barang-barang antik, tanpa berpikir panjang dan menggunakan nafsu keinginan mulai menghabiskan uangnya membeli barang antik pertama, kemudian pedagang antik berikut datang dan menawarkan lebih banyak lagi barang-barang antik kepadanya.
Ini adalah kenyataan yang kita hadapi sekarang ini. Kita sedang ditawarkan secara terus-menerus dan konsisten dari para penjual di seluruh dunia melalui email, surat, brosur, kartu kredit perusahaan, dan media lainnya untuk barang-barang yang kita sukai. Karena penjual ini telah belajar perilaku belanja kita dan menempatkan kita dalam database yang dirancang dengan baik untuk melacak kebutuhan kita. Saya tidak berpikir yang dilakukan ini salah. Ini hanya permainan di dunia ini, setiap saat kita selalu diusik dan digoda untuk menghabiskan uang dan uang tersebut masuk ke kantong mereka. Apakah kita cukup bijaksana atau akan berakhir seperti Qin yang terpelajar?
sumber : disini
Please write a comment after you read this article. Thx..!!
Tekan "Like" jika kamu menyukai artikel ini.
Tekan "Share" atau "Tweet" jika menurutmu artikel ini bermanfaat untuk teman2 kalian.