Filosofi Soda Susu

Font Re-Size

Oleh: Js. Budi Suniarto SE, MBA

Minuman favorit anak perempuan saya (6 tahun), pada setiap kesempatan kami sekeluarga makan di luar seringkali adalah soda susu. Bukan karena enak rasanya, tapi  lebih karena dia ingin belajar dari apa yang saya beritahukan mengenai falsafah minuman soda susu.

Falsafah soda susu, demikian saya dapatkan pada masa saya masih duduk dibangku kuliah, sama halnya dengan hidup yang kita jalanin ini. Tersirat pelajaran tentang bagaimana kita menata hidup di dunia fana. Pada waktu kita tuangkan soda ke dalam gelas, kita harus menakar seberapa banyak cairan soda yg harus dituangkan..inilah pelajaran pertama yg bisa kita petik, mengaduk, mencampur antara soda dan susu menuntut kita BIJAKSANA

Terlalu mengaduk  menjadikan minuman kita terlalu manis, enak memang pada awalnya. Tetapi ketika soda masih banyak di botol sedangkan cairan sirup dan soda sudah banyak larut di adukan pertama, pahit, getir yg kita rasa sampai tegukan terakhir, tidak seenak awalnya.

Demikianlah ajaran tentang hidup kita. Jangan biarkan hidup kita terlalu manis pada awalnya, tetapi pahit pada akhirnya. Pada masa masa muda yang penuh warna jangan biarkan hanya mengejar ke-MANIS-an semata, karena masih panjang perjalanan ke depan, maka perlu dipersiapkan agar bukan ke-GETIR-an yang didapati dimasa tua nanti .

Maka dalam mengaduk Soda Susu, sama halnya dalam kita menjalani masa muda kita, imbangkanlah antara Ke senangan yang Manis dengan perjuangan menata hari esok yang lebih baik, sehingga soda susu atau kehidupan yang kita jalani akan selalu MANIS dari awal hingga akhir.

Please write a comment after you read this article. Thx..!! 

Tekan "Like" jika kamu menyukai artikel ini. 

Tekan "Share" atau "Tweet" jika menurutmu artikel ini bermanfaat untuk teman2 kalian.